Tentang Penyakit Stroke
PENYAKIT
STROKE
OLEH:
Hari Difarangga (13)
Revanda Aldi (23)
Hari Difarangga (13)
Revanda Aldi (23)
Pengertian Penyakit Stroke
Stroke
adalah suatu kejadian rusaknya sebagian dari otak. Terjadi jika pembuluh darah
arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, atau jika robek atau bocor.
Stroke, atau
cerebrovascular accident , adalah hilangnya fungsi-fungsi otak dengan cepat,
karena gangguan suplai darah ke otak. Hal ini dapat terjadi karena iskemia
(berkurangnya aliran darah) dikarenakan oleh penyumbatan (thrombosis, arterial
embolism), atau adanya haemorrhage (pendarahan).stroke
iskemik yang biasanya disebabkan oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita
stroke dan bisa mencapai 85 persen, sedangkan stroke pendarahan hanya 15
persen, tetapi stroke pendarahan dapat menyebabkan kematian pada 40 persen
pasiennya. Yang perlu diperhatikan juga adalah stroke iskemik ringan yang
gejalanya mirip stroke, tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam ,transient ischemic attacks ,Hal ini terjadi karena penyumbatan pembuluh
darah hanya terjadi sementara. Tetapi bagaimanapun, jika hal ini terjadi, maka
kemungkinan terjadinya stroke berikutnya yang lebih berat dapat terjadi. Di
Indonesia, stroke terjadi pada 12 dari 1.000 orang dan satu dari 7 pasien yang
mengalami stroke akan meninggal.
Karenanya,
daerah yang terkena stroke tidak dapat berfungsi seperti seharusnya.
Gejala-gejalanya termasuk: hemiplegia (ketidakmampuan untuk menggerakkan satu
atau lebih anggota badan dari salah satu sisi badan, aphasia (ketidakmampuan
untuk mengerti atau berbicara), atau tidak mampu untuk melihat salah satu sisi
dari luas pandang
Stroke
memerlukan tindakan darurat medis (medical emergency) pada masa emasnya (golden
period) yang maksimum hanya berlangsung beberapa jam saja setelah terjadinya
stroke. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan tetap atau
kerusakan yang lebih parah. Dan jika tidak ditangani, bahkan bisa mengakibatkan
kematian. Stroke adalah penyebab ketiga terbesar kematian dan yang yang pertama
dalam menyebabkan kecacatan pada dewasa di Amerika Serikat dan Eropa.
Faktor-Faktor Penyebab
Stroke
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya stroke adalah: usia, tekanan darah tinggi, stroke sebelumnya, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, atrial fibrillation, migraine dengan aura, dan thrombophilia (cenderung thrombosis). Dari semua faktor-faktor tersebut yang paling mudah dikendalikan adalah tekanan darah tinggi dan merokok. 80 persen stroke dapat dihindari dengan pengelolaan faktor-faktor risiko.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya stroke adalah: usia, tekanan darah tinggi, stroke sebelumnya, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, atrial fibrillation, migraine dengan aura, dan thrombophilia (cenderung thrombosis). Dari semua faktor-faktor tersebut yang paling mudah dikendalikan adalah tekanan darah tinggi dan merokok. 80 persen stroke dapat dihindari dengan pengelolaan faktor-faktor risiko.
Stroke
dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Sebuah
prognosis hasil sebuah penelitian di Korea menyatakan bahwa,[4] 75,2% stroke
iskemik diderita oleh kaum pria dengan prevalensi berupa hipertensi, kebiasaan
merokok dan konsumsi alkohol.
JENIS-JENIS PENYAKIT STROKE
Stroke hemorragik
Dalam stroke
hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal
dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Pendarahan
dapat terjadi di seluruh bagian otak seperti caudate putamen; talamus;
hipokampus; frontal, parietal, dan occipital cortex; hipotalamus; area suprakiasmatik; cerebellum; pons;
dan midbrain.[Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik menyerang penderita
hipertensi.
Stroke iskemik
Dalam stroke
iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang
menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua
arteri vertebralis. Arteri carotis interna merupakan cabang dari arteri carotis
communis sedangkan arteri vertebralis merupakan cabang dari arteri subclavia.
PENANGANAN STROKE
Penderita
stroke akut biasanya diberi microplasmin,
oksigen, dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan, kemudian
diberikan manitol atau kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan
di dalam otak, akibat infiltrasi sel darah putih. Penelitian terakhir
menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan
jika recombinan tissue plasminogen activator (rtPA) atau streptokinase yang
berfungsi menghancurkan emboli diberikan dalam waktu 3 jam, setelah timbulnya
stroke. Trombolisis dengan rtPA terbukti bermanfaat pada manajemen stroke akut,
walaupun dapat meningkatkan risiko pendarahan otak, terutama pada area sawar
darah otak yang terbuka.
Beberapa
senyawa yang diberikan bersamaan dengan rtPA untuk mengurangi risiko tersebut
antara lain batimastat dan marimastat ,
yang menghambat enzim MMP, senyawa spin trap agent seperti alpha-phenyl-N-t-butylnitrone
dan disodium-
[tert-butylimino)methyl]benzene-1,3-disulfonate N-oxide dan senyawa
anti-ICAM-1.Metode perawatan hemodilusi dengan menggunakan albumin masih
kontroversial, namun penelitian oleh The Amsterdam Stroke Study memberikan
prognosis berupa penurunan angka kematian dari 27% menjadi 16%, peningkatan
kemandirian aktivitas dari 35% menjadi 48%, saat 3 bulan sejak terjadi serangan
stroke akut.
Pemulihan Penyakit Stroke
Serangan
stroke terkait dengan keterbatasan pulihnya fungsi otak, meskipun area
peri-infark menjadi lebih bersifat neuroplastik sehingga memungkinkan perbaikan
fungsi sensorimotorik melakukan pemetaan ulang di area otak yang mengalami
kerusakan. Di tingkat seluler, terjadi dua proses regenerasi dalam korteks
peri-infark, akson akan mengalami perubahan fenotipe dari neurotransmiter ke
dalam status regeneratif,dan menjulurkan tangkainya untuk membuat koneksi baru
di bawah pengaruh trombospondin, laminin, dan NGF hasil sekresi sel Schwann,
dan terjadi migrasi sel progenitor neuron ke dalam korteks peri-infark. Hampir
sepanjang 1 bulan sejak terjadi serangan stroke, daerah peri-infark akan
mengalami penurunan molekul penghambat pertumbuhan. Pada rentang waktu ini,
neuron akan mengaktivasi gen yang menstimulasi pertumbuhan, dalam ritme yang
bergelombang. Neurogenesis saling terkait dengan angiogenesis juga terjadi
bergelombang yang diawali dengan migrasi neuroblas dengan ekspresi GFAPyang
berada dalam zona subventrikular ke dalam korteks peri-infark. Migrasi ini
dimediasi oleh beberapa senyawa antara lain eritropoietin,stromal-derived dan angiopoietin-1, hingga menghasilkan
neuroblas dengan jarak tempuh migrasi yang lebih panjang dan rentang waktu
sitokinesis yang lebih pendek.
Komentar
Posting Komentar