Catatan Perjalanan Gunung Merbabu(3142MDPL) Via Selo
PENDAKIAN GUNUNG MERBABU JALUR SELO
Kecamatan Selo masuk wilayah Kabupaten boyolali, Jawa Tengah. Selo berada di tengah-tengah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Pendaki yang hendak menapaki puncak Gunung Merapi lebih suka mengambil jalur dari Selo ini. Sedangkan Pendaki Gunung Merbabu lebih suka mendaki dari Kopeng dan turun di Selo.
Kecamatan Selo masuk wilayah Kabupaten boyolali, Jawa Tengah. Selo berada di tengah-tengah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Pendaki yang hendak menapaki puncak Gunung Merapi lebih suka mengambil jalur dari Selo ini. Sedangkan Pendaki Gunung Merbabu lebih suka mendaki dari Kopeng dan turun di Selo.
Sebelum melakukan Ppendakian sebaiknya lapor di Kantor Polisi Selo,
setelah mendaftar untuk menuju ke basecamp Gn. Merbabu, dari Selo
tepatnya dari kantor Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan
aspal sekitar 3 jam, cukup jauh dan menanjak sehingga cukup melelahkan.
Melintasi perkampungan penduduk dan ladang-ladang yang berada di
lereng-lereng terjal. Pendaki bisa menyewa mobil bak sayuran untuk
menuju ke basecamp, atau bisa juga naik ojek. Untuk pemanasan pendakian,
berjalan kaki bisa menjadi pilihan yang lebih murah.
Biasanya pendaki menginap di rumah warga setelah atau sebelum mendaki
gunung Merbabu yang juga menjadi basecamp. Rumahnya sangat besar bisa
menampung puluhan pendaki yang menginap. Di rumah warga ini pendaki bisa
memesan makanan dan minuman, seperti nasi goreng, mie rebus, dan kopi.
Stiker kaos dan aneka cendara mata juga bisa di peroleh di basecamp yg
berupa rumah-rumah penduduk ini. Hanya terdapat satu buah kamar mandi
yang airnya mengalir sangat kecil sehingga apabila ramai pendaki yang
menginap, maka harus mengantri lama untuk ke kamar mandi.
Dari basecamp, pendakian diawali dengan melintasi area perkemahan yang
sangat luas yang ditumbuh pohon-pohon pinus sehingga cukup rindang dan
sejuk di siang hari. Agak landai kemudian mulai memasuki kawasan hutan.
Jalur pendakian masih cukup landai, namun akan banyak dijumpai
pertigaan, maupun perempatan jalur yang menuju ke perkampungan penduduk,
maupun jalur penduduk mencari kayu bakar dan rumput, untuk itu tetap
pilih jalur yang paling lebar. Berjalan sekitar satu jam akan sampai di
perempatan jalur.
Dari perempatan jalur masih agak landai melintasi hutan akan berjumpa
dengan sungai kering yang berisi pasir. Setelah menyeberangi sungai
kering jalur mulai agak menanjak namun masih melintasi hutan. Setelah
berjalan sekitar satu jam dari sungai kering ini jalur terjal sekali
meliuk mendaki bukit dan sampailah kita di tikungan macan. Di Tikungan
Macan ini kita bisa memandang ke bawah ke arah jurang yang masih
diselimuti hutan yang lebat. Di tikungan Macan ini pendaki yang turun
bisa kesasar karena jalur yang sebenarnya berada disisi samping bukan
lurus ke bawah.
Dari Tikungan Macan jalur mulai sedikit terbuka, namun masih melintasi
hutan yang sudah tidak terlalu lebat lagi. Jalur mulai menanjak,
setengah jam berikutnya jalur mulai agak sulit dan semakin terjal.
Sekitar satu jam dari Tikungan Macan pendaki akan sampai di Batu Tulis.
Batu Tulis adalah tempat terbuka yang cukup luas, di tengahnya terdapat
sebuah batu yang cukup besar. Pemandangan indah di sekitar Batu Tulis
bisa menjadi pengobat lelah. Banyak terdapat Edelweiss yang tumbuh
tinggi dan besar sehingga bisa digunakan untuk berteduh. Pendaki yang
turun Gn.Merbabu, di Batu Tulis ini terdapat juga jalur alternatif yang
kelihatan sangat jelas namun sedikit mendaki bukit. Jalurnya berbahaya
melintasi punggungan yang sempit dengan sisi jurang di kira dan kanan,
sebaiknya tidak melewati jalur ini, tetaplah mengikuti jalur yang resmi.
Dari Batu Tulis medan mulai terbuka berupa padang rumput yang sangat
terjal dan berdebu. Bila di musim hujan jalur ini licin sekali sehingga
perlu perjuangan sangat keras untuk merangkak ke bergerak ke atas.
Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan, pendaki masih harus
melewati empat buah bukit yang terjal untuk sampai di puncak Gunung
Merbabu.
Sekitar 1 jam berjuang melintasi medan yang berat dan terjal pendaki
akan sampai di puncak bukit, selanjutnya turun dan landai melintasi
padang rumput. Pemandangan sekitar di Padang Rumput ini sangat indah,
seperti bukit-bukit Teletubies. Sedikit naik bukit dan kemudian turun
lagi pendaki akan sampai di Jemblongan yakni sebuah tempat yang banyak
di tumbuhi Edelweiis dalam ukuran besar dan rapat sehingga sehingga
membentuk hutan yang rindang.
Pendaki bisa beristirahat sejenak sambil tiduran di bawah rindangnya
hutan Edelweiss. Di sini adalah tempat terakhir yang bisa digunakan
untuk berteduh dan beristirahat dengan nyaman, karena jalur selanjutnya
berupa padang rumput terbuka yang kering dan sangat terjal, berdebu di
musim kemarau dan sangat licin di musim hujan.
Dari Jemblongan kembali pendaki harus berjuang untuk mendaki bukit yang
terjal, licin dan berdebu. Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan
karena tertutup bukit. Pemandangan alam cukup menghibur, di sisi kiri
terdapat Gunung Kenong dan di sisi kanan terdapat gunung Kukusan yang
runcing dan terjal.
Setelah berjalan sekitar 1 jam akan tampak puncak Gunung Merbabu.
Pemandangan yang sangat indah di depan mata, sekaligus pemandangan yang
mencengangkan, karena kita memandang jalur medan terjal yang harus kita
tempuh untuk menggapai puncak gunung Merbabu. Berbalik arah pemandangan
ke arah Gunung Merapi juga sangat indah sekali. Bila kita berjalan
dengan cermat sekitar sekitar 25 meter di sebelah kanan jalur akan kita
temukan sebuah batu berlobang.Sekitar 30 menit hingga 1 jam diperlukan
perjuangan akhir dengan menapaki jalur padang rumput yang terjal dan
berdebu untuk mencapai Puncak tertinggi gunung Merbabu. Setibanya di
Puncak Gunung Merbabu, untuk menuju Puncak Kenteng Songo kita berjalan
sekitar 10 menit ke arah Timur.
Di Puncak Kenteng Songo terdapat batu berlobang yang dikeramatkan
masyarakat. Di puncak ini terdapat batu kenteng / lumpang / berlubang
dengan jumlah 9 buah yang hanya bisa dilihat, menurut penglihatan
paranormal. Mata biasa hanya melihat 4 buah batu berlobang.
Komentar
Posting Komentar